Pada masa sekarang ini ebook memang lebih diminati daripada buku fisik yang biasa kita dapatkan di gramedia. Dalam artikel ini berakal akan memberikan beberapa situs download buku gratis. Karena adanya pengaruh teknologi, buku konvensional kini telah diubah menjadi buku elektronik e-Book. Ebook sendiri diciptakan secara digital, sehingga untuk dapat membacanya kita diharuskan untuk mengaksesnya melalui perangkat elektronik saat ini.
Seperti komputer maupun smartphone. Akan tetapi, untuk memperoleh ebook berkualitas namun gratis tidak berbayar tidaklah mudah. Padahal ebook sendiri dapat kita jadikan referensi penting, khusunya bagi kita para pelajar. Mengingat harga buku konvensional yang lumayan tinggi, terlebih lagi jika buku tersebut berasal dari penerbit luar negeri.
Oleh karena itu, pada artikel ini berakal akan memberikan beberapa situs download buku gratis. Situs yang pertama akan kita bahas adalah ReadPrint dapat menemukan ribuan buku gratis untuk dibaca. Mulai dari buku klasik, sains, fiksi, bahasa, dan buku lainya,.
Jika kita ingin menikmati fitur penuh dari situs ini. Kita dapat mendapatkanya dengan cara mendaftar atau registrasi. Jadi setelah kita memiliki akun kita dapat menikmati lebih banyak lagi buku secara gratis. Selain itu terdapat juga fitur bookmark yang memudahkan kita. Didalam situs ini kita juga bisa download buku dengan format IDM. Kita dapat dengan mudah menemukan buku yang kita inginkan dengan mencarinya berdasarkan kategori. Selain itu kita juga bisa mencarinya berdasarkan judul buku, atau nama penulis buku tersebut.
Selanjutnya adalah situs ManyBooks. Situs ini merupakan salah satu situs terbaik untuk download buku secara gratis. Terdapat ribuan jenis buku dari berbagai genre yang bisa kita baca secara online atau kita download. Untuk mendapatkan buku yang kita inginkan sangatlah mudah. Kita dapat mencari buku berdasarkan nama penulis, judul buku, subyek, bahasa, most popular, review, dan rekomendasi. Lalu untuk mengunduhnya sangatlah mudah, pertama kita tentukan terlebih dahulu buku yang akan kita download.
Situs selanjutnya yang dapat kita gunakan untuk download buku gratis adalah The Literature Network. Website ini menggunakan tema yang sangat rapi, sehingga dapat memudahkan kita untuk mencari buku yang kita inginkan. Didalam situs ini buku disusun berdasarkan nama pengarangnya. Jadi kita cukup klik nama pengarangnya, kemudian akan muncul biografi dan daftar buku yang dibuat oleh penulis tersebut. Selain itu kita juga bisa mencari buku berdasarkan kategori buku tersebut.
Terdapat juga beberapa kuis yang dapat kita ikuti. Untuk mengunduh buku yang ada disini kita diharuskan untuk mendaftar terlebih dahulu menggunakan alamat email. Situs ini sangat cocok bagi kita yang kuliah di jurusan komputer. Garna, Salam Hardjadilaga. Oleh: Ade Makmur K2 Ilustrasi Budaya Menyimak Masa Lalu Akhir-akhir ini, buku yang menceritakan tentang kehidupan sosial dan budaya Baduy datang silih berganti memenuhi ruang pamer toko-toko buku. Dari buku yang sifatnya, sekadar kisah perjalanan menembus kawasan Desa Kanekes sampai membahas perubahan kehidupan yang sedang menerpa warga Desa Kanekes.
Kisah itu pun kadar kedalamannya lebih banyak ditentukan oleh perasaan kekaguman dan keunikan dari apa yang mereka lihat, ketimbang oleh niat untuk benar-benar memahami keadaan sosial, budaya dan lingkungan hidup orang Baduy. Kadangkalanya, uraian yang disuguhkan dalam berbagai buku yang sedemikian itu, lebih mengutamakan pandangan menilai, bahwa orang Baduy itu kehidupannya berbeda dengan kehidupan para penulis buku. Karena itu, orang Baduy dianggap aneh, dan unik sehingga mereka menyatakan terkagum-kagum atas apa yang mereka alami selama menjelajah kawasan Desa Kanekes.
Konon mereka kagum karena budaya Baduy masih bisa bertahan sampai hari ini dengan keaslian kebudayaannya, meski kehidupan sosial budaya yang ditentukan oleh pasar yang selalu disandarkan dan diperhitungan dengan nilai ekonomi, berupa uang begitu besar menerpa kehidupan orang Baduy. Kadangkalanya pula, kisah perjalanan mereka yang diwujudkan ke dalam buku, lebih bernuansa ungkapan emosi penulisnya atas apa yang mereka lihat dan rasakan selama berada di Desa Kanekes.
Tidak sedikit buku yang mengisahkan budaya Baduy, juga ditentang oleh orang Baduy, sebab mereka merasa risih atas apa yang diceritakan dalam buku-buku itu. Bahkan, belakang ini, warga Desa Kanekes yang diwakili Jaro Dainah, meminta salah satu buku untuk segera ditarik dari peredarannya, karena dianggap melanggar tabu Warga Baduy Protes Buku Saatnya Baduy Bicara. Media Indonesia. Dari sederetan panjang daftar buku yang mengisahkan budaya Baduy, hanya sedikit buku yang ditulis berdasarkan suatu kajian mendalam untuk mengungkapkan hal ihwal alam budaya dan alam sosial di kawasan Desa Kanekes sejak jaman Indonesia belum merdeka sampai hari ini.
Buku yang ditulis N. C Geise, yang merupakan Disertasi Doktornya, berjudul Badujs en Moslems in Lebak Parahiang, Zuid-Banten , merupakan karya etnografi yang lengkap dari segi metodologi dan teoretik yang dijadikan pijakan untuk mengupas kehidupan orang Baduy dan hubungannya dengan muslim yang ada di sekitar Desa Kanekes.
Demikian juga, buku Orang Baduy, karya Judistira K. Garna, yang diterbitkan oleh Universiti Kebangsaan Malaysia pada tahun Buku itu, mengawali pengukuhan Disertasi Doktor Falsafah yang dipertahankannya pada tahun di universitas tersebut, berjudul Tangtu Telu Jaro Tujuh Kajian Struktural Masyarakat Baduy di Banten Selatan Jawa Barat Indonesia merupakan karya etnografi Baduy yang juga dapat dipertanggungjawabkan dari sisi teoretik dan metodologinya.
Untuk kedua penulis karya itu, Profesor Koentjaraningrat , memberikan ulasan pada tulisannya berjudul Tafsir Kebudayaan Dengan Contoh Kebudayaan Baduy hal , dalam buku Baduy dari Inti Jagat yang disunting oleh Nurhadi Rangkuti Dalam karangannya itu, Prof Koentjaraningrat menyebutkan tafsir struktural Geise mengenai kebudayaan Baduy, dan Etnografi Garna tentang kebudayaan Baduy lebih condong ke arah tafsir fungsional. Dalam pengertian itu, dapat dinyatakan, bahwa kedua karya etnografi tersebut masing-masing memberikan arti penting bagi perkembangan ilmu Antropologi.
Buku karya Jul Jacobs, jika ditilik dapat dijumpai dalam deretan panjang daftar pustaka disertasi Geise, demikian juga dijumpai dalam daftar pustaka buku Orang Baduy dan disertasi Judistira K. Itu artinya, keduanya boleh jadi terinspirasi oleh kehadiran buku karangan Jul Jacobs, meski tahun kajiannya begitu beda jauh masanya.
Garna, tahun an. Membaca ketiga tulisan itu, dapat diperiksa perjalanan panjang kebudayaan Baduy dalam menghadapi perubahan yang terus-menerus menerpa kehidupannya. Menurutnya, sekalipun seperti yang telah kemukakan angka kematian bayi terhitung tinggi, sehingga rata-rata dalam satu keluarga terdapat hampir tidak lebih dari 2 anak, walaupun demikian mereka yang tetap hidup dan berkembang akan sehat dan kuat serta dapat melanjutkan perjuangan kelangsungan keberadaan suku bangsa itu dengan tersedianya syarat-syarat guna mempertahankan kehidupannya hal Dan, nyatanya, memang benar apa yang dikatakan Jul Jacobs itu, masyarakat pendukung kebudayaan Baduy yang hidup di Desa Kanekes maupun di desa-desa lainnya di kawasan Leuwi Damar tetap bertahan, malahan jumlah penduduknya bukan berkurang tetapi semakin bertambah, sebab mereka menyediakan syarat-syarat guna mempertahankan kehidupannya itu.
Begitu pula kebudayaan yang mereka dukung, tampaknya juga tetap terjaga, meski menahan gempuran kebudayaan luar yang begitu derasnya mempengaruhi kehidupan mereka. Disertasi Geise maupun Disertasi Judistira K. Garna, jelas menyebutkan syarat-syarat guna mempertahankan kehidupan budaya Baduy. Bagaimana orang Baduy menjawab tantangan atas perubahan yang setiap saat gencar menerjang kehidupan budayanya itu.
Mereka memiliki mekanisme budaya yang sejatinya dijadikan pedoman untuk menghadapi kehidupan. Teu wasa, dan selalu mentaati serta menjalankan pikukuh, merupakan ajaran yang selalu diamalkan dalam kehidupan kesehariannya. Cerita tentang ajaran itu, tampaknya terus dipegang teguh oleh orang Baduy, setidaknya jika menilik ketiga kajian yang diungkapkan oleh Jul Jacobs, Geise, dan Garna, meski saling berbeda waktu dan masa penjelasannya.
Itu artinya, bagi orang Baduy keberlangsungan kebudayaan selalu identik dengan mempertahankan keberadaan leluhurnya termasuk ajaran yang diturunkannya dengan penuh ketaatan dan penghormatan. Pencerahan atas ajaran-ajaran itu, selalu diteteskan setiap saat melalui berbagai kegiatan ritual yang bersifat kolektif maupun individual, walaupun ritual yang lebih bersifat individual seringkali diwujudkan dalam aktivitas perilaku kesehariannya yang serba sederhana dan bersahaja.
Namun, apakah yang diceritakan Jul Jacobs, Geise dan Garna, pada Abad ke itu masih dapat dijumpai pada Abad ke ini. Tentu jawabnya, boleh jadi tidak seperti gambaran kebudayaan yang telah diungkapkan oleh ketiga penulis etnografi itu. Sebab, orang Baduy, dalam menghadapi terjangan arus perubahan yang sedemikian kuat itu memerlukan penyesuaian-penyesuaian yang kadangkala juga mengorbankan pikukuh yang menjadi pedoman hidupnya.
Yang kemudian dapat digunakan untuk menyimak realitas kehidupan saat ini. Untuk itu, mari kita simak apa yang disajikan oleh Jul Jacobs ketika itu. Garna dan Salam Hardjadilaga setebal halaman yang terdiri atas halaman hasil terjemahan, dan halaman bahasa asli penulisnya, yaitu dalam Bahasa Belanda, belum termasuk 19 halaman lampiran yang berisi daftar nama tumbuh- tumbuhan di Baduy dan lampiran foto-foto di Baduy yang dibuat Garna antara tahun — , juga xv halaman yang berisi kata pengantar dari peterjemah buku ini, daftar isi dan daftar lampiran.
Dengan lembar kulit buku yang menampilkan gambar raut muka orang Baduy Tangtu melalui foto raut wajah itu seolah hendak menyatakan realitas kehidupannya. Dalam menguraikan kisah etnografinya, Jul Jacobs dalam buku ini, membagi 11 Bab yang masing-masing bab diungkap secara tematik yang diawali oleh pendahuluan yang menceritakan latar diri Jul Jacobs yang menaruh minat besar kepada kebudayaan Baduy.
Jul Jacobs yang berlatar diri sebagai perwira pertama dari Dinas Kesehatan di Serang ibukota Keresiden Banten, mendapat perintah khusus dari atasannya untuk meneliti sebab selalu berjangkit penyakit cacar di keresidenan itu. Menurutnya, pada kesempatan pertamanya itulah ia menaruh perhatian besar ke daerah Baduy.
Bahkan, ia pula orang asing yang berkulit putih bisa masuk dan diterima di kawasan Tangtu, bukan hanya di Tangtu Cibeo tetapi juga di Tantu Cikartawana dan Tangtu Cikeusik, meski untuk keperluan itu ia bersama rombongannya bermalam di Cibeo.
Padahal menurut kisahnya, orang Baduy tangtu tidak dapat menerima kedatangan tamu orang asing. Jul Jacobs, dari kunjungan ke tangtu dan kampung-kampung Baduy lainnya itu mendorongnya, untuk mengetahui lebih mendalam lagi, karena menurutnya orang Baduy merupakan suatu bongkah sejarah Jawa Barat dari kurun waktu sebelum zaman Islam, mereka memberi peluang untuk meninjau tentang keadaan masa itu, dan dapat memberi pelajaran akan perubahan bahasa Sunda selama berabad-abad lamanya hal 5.
Bab 1 Asal Usul Pemberian Nama Jul Jacobs tampaknya tidak mau terlibat perdebatan panjang tentang asal usul nama penduduk yang berdiam di Desa Kanekes, meski demikian ia menguraikan juga asal usul nama itu dalam lima halaman. Jul Jacobs mengungkapkan perdebatan berbagai pihak yang menaruh minat pada asal usul nama Baduy.
Namun demikian, tampaknya Jul Jacobs tegas pada pendiriannya, bahwa asal usul orang Baduy, sebagaimana ia peroleh informasinya ketika ia bermalam di Cibeo, berasal dari Pajajaran dan sebutannya disandarkan kepada tempat mereka bermukim, seperti urang Kanekes, atau urang Rawayan.
Namun demikian, ia tampaknya setuju pada pendapat prof Veth yang membicarakan tentang agama Ciwa-Pajajaran, yang juga merupakan agama utama daerah Jawa Barat sebelum agama Islam hal Sejauh mana masyarakat Baduy menjawab atas perkiraan itu, Jul Jacobs, menguraikan bahwa orang Baduy mengakui hidup ini dan nasib seseorang dikendalikan oleh sesuatu kekuatan gaib yang menguasai seluruhnya, yang mereka sembah dan diberi nama Batara Tunggal.
Berdasarkan uraian itu, Jul Jacobs tetap menghubungkan kepercayaan lokalitas yang tumbuh pada masyarakat Baduy dengan agama Buddha, karena itu hampir setiap halaman pada bab ini selalu dihubungkan dengan agama Buddha. Dan, Jul Jacobs, diakhir bab ini tidak juga menegaskan agama apa yang dianut orang Baduy, seperti juga pendahulunya Koorders yang mencoba menjelaskan inti budaya Baduy, dengan menerobos masuk ke tempat paling suci di Kanekes yaitu Arca Domas, tetap saja apa agama yang diamalkan orang Baduy tidak terjawabnya.
Bab 3 Agama yang Dikaitkan dengan Adatnya Untuk menjelaskan agama yang dianut orang Baduy, Jul Jacobs menguraikan secara singkat ajaran Gautama yang dikaitkan dengan adat kebiasaan yang terdapat pada orang Baduy.
Orang Baduy menurutnya, sebagai kelompok pertapa dengan cara hidup yang tidak sezaman dari sebelum runtuhnya Pajajaran, yang dibuktikan dengan kenyataan oleh adat kebiasaan yang mereka jalani, seperti tanpa permainan, tak diperkenankan memakai pakaian berwarna menyala, bersolek, atau pada pokok segala sesuatu yang merangsang gairah hidup atau pergantian suasana kehidupan mereka yang monoton.
Mirip sekali dengan ayahnya. Baru saat suasana lebih sepi, aku mendekatinya dan kutanyakan apakah ia anak dari Ayah Mursid, ternyata benar! Obrolan bersama Mursid tentang ayahnya dan tentang geliatnya saat ini memicuku untuk menyebarkan kembali buku Biarkan Baduy Bicara BBB. Kenapa diterbitkan lagi? Sebab memang ada beberapa hal yang harus aku update pada catatan perjalananku tersebut.
Beberapa hal menyangkut informasi dan update yang aku dapatkan dari sosok Mursid. Tentu cetakan kedua tak cuma berubah desain dong. Ada update lainnya sebagaimana kondisi Baduy Dalam hari ini. Tapi tetap saja sih, cetakan kali ini memiliki desain yang lebih bagus.
Jadi selain membaca kisah perjalanan, pembaca juga bisa menikmati foto-foto yang keren jepretanku dan jepretan Tatox.
Desain kali ini masih aku kerjain sendiri. Kenapa tidak pakai profesional? Wah, bukuku ini terdaftar dengan Creative Common License jadi tidak diperbanyak secara komersial. Bagi yang tertarik membacanya bisa saja langsung mengunduh versi pdf.
0コメント